Kecelakaan maut yang melibatkan bus wisata terjadi di Sumedang pada Rabu (10/3/2021) malam. Kejadian ini merenggut banyak nyawa.
Sesaat setelah kejadian, para korban berbaring hingga terlindas. Para korban berasal dari berbagai kalangan, mulai dari balita, remaja hingga dewasa.
Mengingat hampir separuh penumpang tewas, betapa memprihatinkannya kondisi saat kecelakaan maut itu terjadi, seperti dilansir dari keterangan korban selamat kecelakaan tersebut. Bangkai bus pariwisata Sri Padma Kencana yang mengalami kecelakaan maut memasuki jurang di Tanjakan Cae Sumedang, Rabu (10/3/2021).
Bangkai bus pariwisata Sri Padma Kencana yang mengalami kecelakaan maut memasuki jurang di Tanjakan Cae Sumedang, Rabu (10/3/2021).
Mimin, warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, selamat dari kecelakaan maut tersebut. Dia menjadi survivor bersama kedua anaknya yang berusia 2 dan 11 tahun. Minim menceritakan kondisi sesaat dari kecelakaan maut itu.
“Awalnya bus berguncang dan mencium kampas rem hingga akhirnya bus wisata itu masuk jurang. Saat itu, ia harus duduk di kursi depan kedua setelah pengemudi.
Kini total 29 orang tewas dalam insiden malang ini. Kedua korban yang meninggal saat menjalani perawatan di RSUD Sumedang tersebut adalah perempuan. Humas Kasubag Polres Sumedang AKP Dedi Juhana mengatakan, dengan tambahan dua korban tersebut, total korban tewas akibat kecelakaan Sumedang menjadi 29 orang. Volume penumpang bus mencapai 66 orang.
“Korban yang meninggal dalam perawatan di RSUD Sumedang adalah dua perempuan. Sehingga total korban meninggal menjadi 29 orang dan korban luka-luka menjadi 37 orang,” ujar Kabag Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana saat ditemui di Tanjakan Cae. Kamis (11/3 / 2021).
Dedi menuturkan, petugas Inafis Polres Sumedang RSUD Sumedang bersama keluarga korban berhasil mengidentifikasi 65 korban jemaah haji dari SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang.