Daftar Isi
Pengertian Organisasi
Manajemen adalah alat untuk mencapai suatu tujuan, dan dari tujuan itu memerlukan wadah atau tempat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut yang dikenal dengan nama organisasi yang biasa ada dalam perusahaan- perusahaan.
Organisasi secara statis berupa tempat kerjasama atau melaksanakan tugas yang telah direncanakan, organisasi secara dinamis berupa proses kerjasama atas tujuan yang telah dirancang, sedangkan organisasi formal menurut klasik adalah organisasi yang terencana, dibawah satu kekuasaan atau pimpinan, yang memiliki satu tujuan.
Oganisasi formal ini merupakan organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas dan tersusun.
Bentuk-Bentuk Organisasi
Bentuk dari organisasi tentu harus disesuaikan dengan bidang usahanya dan juga disesuaikan dengan kebutuhan. Berikut adalah beberapa jenis bentuk organisasi:
a. Bentuk organisasi yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak, dibedakan lagi menjadi dua:
1) Organisasi yang memiliki pimpinan puncak satu orang. Contoh: pimpinan perusahaan perseorangan.
2) Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak lebih dari satu orang. Contoh: pimpinan di PT atau firma.
b. Bentuk organisasi berdasarkan hubungan-hubungan wewenangnya, baik itu wewenang lini, staf maupun fungsional sebagai berikut:
1. Wewenang lini,
Wewenang lini ialah wewenang yang menimbulkan tanggung jawab atas tercapainya tujuan-tujuan tertentu. Organisasi lini sendiri adalah organisasi yang hanya memiliki hubungan lini dalam organisasinya. Organisiasi seperti ini merupakan bentuk organisasi yang berskala kecil dengan sedikit jumlah karyawan yang belum atau sedikit memiliki spesialisasi. Organisasi lini biasanya dipimpin langsung oleh si pemilik perusahaan, hubungan antara karyawan dan atasan masih bersifat langsung tanpa perantara, jumlah karyawannya sedikit, tingkat spesialisasi dan alat-alatnya belum beragam dan organissinya kecil. Keuntungan organisasi ini adalah garis kepemimpinan tegas karena berhubungan langsung dengan karyawan, kesatuan kepemimpinan terjamin, karena hanya dipimpin oleh satu orang. Selain itu terdapat kelemahan yang ada di organisasi ini, yaitu mengenai tujuan dari organisasi dan tujuan pribadi yang seringkali tidak bisa dibedakan, kesempatan karyawan yang terbatas karena dikendalikan seluruhnya oleh pimpinan dan juga kecenderungan pimpinan yang bertindak otoriter.
2. Wewenang Staf
Wewenang staf, ialah wewenang yang membantu si pemilik wewenang lini agar bekerja lebih efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. Organisasi lini dan staf sendiri masih mempertahankan sistem kewenangan vertikal, artinya masih ditangan satu orang pimpinan, tapi dalam rangka memperlancar pekerjaan pimpinan, ia mendapat bantuan dari staf, dimana tugas dari staf adalah memberikan bantuan, saran-saran dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Garis kepemimpinan masih dipegang satu pimpinan, staf hanya memiliki wewenang staf saja.
3. Wewenang Fungsional
Wewenang fungsional, ialah wewenang yang diberikan kepada seseorang atau departemen agar dapat mengambil keputusan tentang hal-hal yang ada di departemen yang lain. Organisasi fungsional sendiri adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan sifat- sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan. Organisasi ini terfokus pada pembagian kerja. Pimpinan menyerahkan masalah tertentu kepada manajer yang kemudian dilimpahkan kepada pelaksana, dengan demikian, para bawahan yang menerima perintah dari beberapa atasan yang memiliki tanggung jawab dan keahlian masing-masing.