Daftar Isi
Pengertian Organisasi
Secara bahasa organisasi berasal dari bahasa Yunani organon yang berarti alat bantu atau instrumen. Apabila dilihat dari asal katanya, organisasi berarti alat bantu yang sengaja didirikan atau diciptakan untuk membantu manusia memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan-tujuannya. Secara istilah organisasi adalah sistem sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan aturan yang telah dibuat dan disepakati bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi memiliki beberapa unsur yaitu,
- Tujuan suatu organisasi ialah untuk menghasilkan barang dan pelayanan. Organisasi non profit, sebagai contoh: menghasilkan pelayanan dengan keuntungan masyarakat, seperti pemeliharaan kesehatan, pendidikan, proses keadilan, dan pemeliharaan jalan. Bisnis menghasilkan barang konsumsi dan pelayanan seperti mobiI, perumahan, dan wahana rekreasi.
- Pembagian kerja adalah sebuah proses melaksanakan pekerjaan ke dalam suatu komponen kecil yang melayani tujuan organisasi dan untuk dilakukan oleh individu atau kelompok. Pembagian kerja ini berlangsung untuk memobilisasi organisasi dalam pekerjaan banyak orang untuk mencapai tujuan umum dari organisasi.
- Hirarki kewenangan adalah hak untuk bertindak dan memerintah pribadi orang lain. Hal itu menunjukkan terkoordinirnya sebuah organisasi untuk menjamin hasil pekerjaan mencapai tujuan organisasi.
- Sumber daya. Di sini sumber daya yang dimaksudkan adalah kumpulan orang yang beraktivitas untuk mencapai tujuan organisasi.
Dalam memenuhi tujuan organisasi diperlukan efektivitas dalam organisasi. Efektifitas organisasi ini dapat terwujudkan dengan baiknya efektifitas individu dan kelompok. Pertama, efektifitas individu tergantung dari perilakunya terhadap kelompok. Perilaku di sini merupakan suatu fungsi dari integrasi antara individu dengan lingkungannya. Jadi setiap individu berperilaku ketika ada rangsangan dan memiliki sasaran tertentu dan setiap individu memiliki perbedaan dalam berperilaku sesuai dengan kemampuan, pengetahuan, sikap, motivasi, dan tekanan yang ada pada individu. Semakin positif kemampuan, pengetahuan, sikap, motivasi, dan tekanan pada individu, maka efektifitas individu akan semakin baik.
Kedua, efektifitas kelompok yaitu tergantung dari kohesivitas atau kepaduan, kepemimpinan, struktur, status, peran, dan norma yang ada pada kelompok kerja. Adapun kelompok memiliki empat ciri yaitu memiliki tujuan bersama, interaksi dalam kelompok memiliki pengaruh pada setiap anggotanya, selalu ada perbedaan tingkat karena adaya hirarki wewenang, dan memiliki norma dan nilai yang dibentuk bersama.
Ketiga, efektivitas organisasi yaitu tergantung dari lingkungan, teknologi, strategi, pilihan, struktur, proses dan budaya organisasi.
Ketiga efektivitas di atas tidak akan terpenuhi jika hambatan dalam organisasi tidak terselesaikan. Hambatan individu karena adanya perbedaan contohnya perbedaan pola pikir dan kemampuan, hambatan mekanik karena adanya permasalahan dalam struktur organisasi contohnya ketidakpastian wewenang struktur organisasi, hambatan fisik karena kondisi lingkungan seperti jarak yang terlalu jauh sehingga komunikasi tidak terjalin baik, dan hambatan semantik karena kata yang muncul memiliki banyak arti yang menimbulkan interpretasi berbeda.
Etika Dalam Berorganisasi
a. Memiliki niat dan tujuan yang mulia
Sebuah organisasi pasti didirikan karena ada niat dan tujuan. Niat dan tujuan didirikan organisasi ini sangat menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam organisasi meskipun nantinya keberlangsungan organisasi akan bergantung pada etos individu dan kelompok dalam organisasi. Jikalau niat dan tujuannya mulia, maka dibentuknya organisasi akan lebih bermanfaat sesuai dengan niat dan tujuannya. Rasulullah Saw. bersabda:
artinya : “Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Khatthab r.a. berkata, aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “Semua amal perbuatan tergantung niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai apa yang diniatkan. Barangsiapa berhijrah karena Allah dan rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa berhijrah karena dunia yang ia cari atau wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya untuk apa yang ia tuju.” (HR. Al- Bukhari & Muslim)
Sebagai contoh organisasi yang dibentuk dengan niat melayani kesehatan masyarakat umum dengan tujuan mengurangi jumlah korban yang terjangkit penyakit. Organisasi ini akan bertumpu pada konsentrasi pelayanan kesehatan masyarakat dan pelaksanaannya akan teratur.
b. Amanah
Seseorang dalam organisasi haruslah memiliki sikap amanah dalam mengemban tugas. Dengan adanya sikap amanah, pembagian tugas yang dilakukan oleh pembina organisasi menjadi lebih optimal. Sikap ini menimbulkan kepercayaan organisasi menjadi lebih tumbuh sehingga pemberi dan pelaksana tugas akan lebih ulet dalam tindakan.
Jika sikap amanah tidak dilakukan di dalam organisasi, maka berbagai penyelewengan akan terjadi sehingga timbul keraguan untuk mempercayakan sebuah tugas dalam organisasi. Kemudian organisasi akan mengalami penurunan dan menghilang dari permukaan. Oleh karenanya sikap amanah adalah sikap yang harus ada dalam organisasi. Rasulullas Saw. bersabda:
artinya : “Tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah dan tidak ada agama bagi yang tidak memegang janji” (HR. Ahmad)
Sebagai contoh sikap amanah adalah sikap kelompok organisasi yang menjalankan perintah, tidak berusaha melalaikan perintah dari pembina organisasi dan menjaga hubungan koordinasi yang baik antara pembina dan kelompok organisasi.
c. Saling tolong-menolong
Dalam organisasi, pembagian tugas merupakan suatu unsur signifikan untuk mencapai tujuan dalam organisasi. Oleh karena itu sikap saling-tolong menolong merupakan sikap yang wajib dilakukan dalam organisasi. Allah Swt. berfirman:
artinya : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa dan jangan tolong- menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya”. (QS. al-Ma`idah [5]: 2)
Satu hal yang perlu digaris bawahi dalam sikap tolong-menolong adalah kesesuaian dengan pembagian tugas yang diberikan. Apabila tugas individu belum terselesaikan, tidak sepatutnya untuk mencampuradukkan tugas individu dengan tugas lainnya. Misalnya dalam pembuatan acara sekolah terdapat divisi dekorasi. Divisi dekorasi tidak patut untuk mencampuri tugas divisi lainnya sebelum divisinya terselesaikan. Divisi dekorasi hanya dapat memberikan masukan ketika rapat dilakukan atau sekedar mengingatkan divisi humas ketika ada ketidaksesuaian antara pelaksanaan di lapangan dengan putusan rapat yang telah disepakati. Apabila divisi dekorasi mencampuradukkan tugasnya, maka proses dan hasil terhadap jalannya acara tidak akan maksimal.
d. Berkomunikasi dengan baik
Untuk menjalankan organisasi yang baik, hubungan antar individu dan kelompok dalam organisasi pun juga harus baik. Hubungan baik dapat ditumbuhkan dan dijaga dengan komunikasi yang baik.
Dalam Islam, ada lima prinsip dalam berkomunikasi yaitu 1) Menggunakan kata-kata yang mulia dan penuh penghormatan terhadap sesama atau diam jika tidak mampu (Qaulan Karīman), 2) Perkataan dikakukan dengan lemah lembut meskipun dengan lawan atau rival (Qaulan Layyinan), 3) Isi perkataan berupa sesuatu yang benar dan jujur (Qaulan Sadīdan), 4) Pantas diucapkan sesuai dengan situasi dan kondisi (Qaulan Balīghan), 5) Perkataan yang keluar mudah dimengerti oleh pendengar (Qaulan Ma’rūfan/Masyuran).
Respon (1)