Daftar Isi
Pengertian Moderat (Tawasuth)
Kata tawasuth berasal dari kata wasatha berarti tengah atau pertengahan. Kata tawasuth secara bahasa berarti moderat.
Secara istilah tawasuth ialah sikap terpuji di mana menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem dan memilih sikap dengan berkecenderungan ke arah jalan tengah. Allah Swt. berfirman:
Sikap tawasuth merupakan sikap yang paling esensial karena sikap ini tegak lurus, tidak condong ke kanan atau ke kiri. Hal itu membentuk sikap bijaksana dalam mengambil keputusan.
Tawasuth Dalam Islam
Islam menyatakan bahwa umat Islam merupakan umat yang tengah-tengah yaitu dalam menyelesaikan sesuatu dengan tanpa kecondongan ke kanan atau pun ke kiri. Rasulullah bersabda:
Dalam Islam, tawasuth terbagi menjadi tiga dimensi yaitu akidah, akhlak, dan syariat.
Dimensi akidah
Dalam dimensi akidah, ada setidaknya dua persoalan yaitu,
- Ketuhanan antara atheisme dan politheisme. Islam ada di antara atheisme yang mengingkari adanya Tuhan dan poletheisme yang memercayai adanya banyak Tuhan. Islam adalah Monotheisme, yakni paham yang memercayai Tuhan Yang Esa.
- Manusia di antara jabr dan ikhtiyār. Beberapa aliran mengatakan bahwa perbuatan manusia adalah paksaan dari Allah, dan aliran lain mengatakan perbuatan manusia adalah mutlak dari diri sendiri. Dalam Islam, tidak ada keterpaksaan mutlak dan tidak ada kebebasan mutlak.
Dimensi akhlak
Salah satu persoalan dalam akhlak tasawuf ialah peribadatan antara syariat dan hakikat. Dalam ibadah, Islam menggunakan kacamata syariat dan hakikat.
Karena syariat tanpa hakikat adalah kepalsuan dan hakikat tanpa syariat merupakan omong kosong.
Dimensi syariat
Persoalan yang muncul pada dimensi syariat adalah antara kemaslahatan individu dan kolektif. Dalam hal ini, Islam berorientasi pada terwujudnya kemaslahatan induktif dan kolektif secara bersama sama. Akan tetapi, kalau terjadi pertentangan maka didahulukan kepentingan kolektif
Membiasakan Berperilaku Tawasuth dalam Kehidupan Sehari-hari
Setelah mengetahui sikap tawasuth dalam Islam. Kita dituntut untuk bersikap tawasuth. Hal yang perlu di perhatikan dalam penerapan tawasuth, yaitu
- Menghindari perbuatan dan ungkapan ekstrim dalam menyebarluaskan ajaranIslam.
- Menjauhi perilaku penghakiman terhadap seseorang karena perbedaan pemahaman.
- Memegang prinsip persaudaraan dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.