Faktor Penyebab Perubahan Sosial budaya
Pada dasarnya perubahan sosial budaya dalam masyarakat terjadi karena ada sesuatu yang dianggap sudah tidak memuaskan, kebosanan masyarakat terhadap sesuatu yang ada, dan juga karena menyesuaikan diri dengan faktor yang baru antara lain sebagai berikut :
1). Bertambah dan Berkurangnya Penduduk
Indonesia termasuk negara dengan jumlah penduduk yang besar. Penduduk Indonesia mendiami ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Berdasarkan data kependudukan dunia tahun 2012, Indonesia menempati urutan ke-4 jumlah penduduk terbesar di dunia.
Adapun urutan pertama ditempati China (1,35 milyar jiwa), ke-2 India (1,260 milyar jiwa) dan ke-3 Amerika Serikat (314 juta jiwa). Sementara itu, hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia mencapai 237.641.326 jiwa. Jika luas wilayah Indonesia mencapai 1.904.569 km², berarti kepadatan penduduk per km2 sekitar 125 jiwa. Namun, kepadatan penduduk Indonesia tidak merata.
Pulau Jawa merupakan pulau yang mempunyai kepadatan penduduk paling tinggi. Pulau Jawa menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian negara, sehingga banyak penduduk yang tertarik untuk tinggal di wilayah ini.
Kepadatan penduduk yang tinggi di Pulau Jawa dapat dijelaskan dengan melihat faktor geografis, khususnya faktor fisik berupa tanah yang subur dan faktor sejarah. Kerajaan-kerajaan banyak berkembang di Pulau Jawa sehingga Pulau Jawa berkembang menjadi pusat aktivitas penduduk saat ini di Indonesia.
Jumlah penduduk di setiap wilayah/provinsi maupun pulau juga berbeda-beda dengan angka pertumbuhan yang berbeda pula. Jumlah penduduk yang besar di Indonesia menjadi permasalahan serius terutama di daerah perkotaan.
Semakin besar jumlah penduduk, semakin banyak permasalahan yang dihadapi oleh suatu daerah. Sebagai contoh jumlah penduduk suatu kota mengalami peningkatan yang besar karena adanya urbanisasi. Pertambahan ini mempengaruhi jumlah lahan yang ditempati serta berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Maka terjadilah banyak perubahan sosial budaya di kota tersebut.
Dengan banyaknya penduduk di wilayah tersebut yang berpindah, dapat menyebabkan banyak lahan yang terbengkalai, wilayah tersebut menjadi kurang berkembang karena banyak tenaga produktif yang pindah ke kota, dan sebagainya.
Pengelolaan bonus demografi yang tepat akan membawa dampak positif terhadap perubahan sosial budaya masyarakat. Bonus demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialaminya.
Pengelolaan bonus ini dapat dilakukan dengan cara pemerintah menata kebutuhan sarana dan prasarana kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang disesuaikan dengan kebutuhan penduduknya. Selain itu masalah sosial yang terjadi sebagai akibat jumlah dan komposisi penduduk yang tidak seimbang harus mendapatkan penanganan yang tepat.
Indonesia harus mampu menyiapkan generasi muda yang berkualitas tinggi melalui pendidikan, pelatihan, kesehatan, penyediaan lapangan kerja, dan investasi.
2). Penemuan Baru
Kecanggihan aplikasi handphone yang berkembang saat ini sudah tidak diragukan lagi. handphone ditemukan sebagai alat komunikasi suara, kemudian karena masih merasa kurang puas manusia mengembangkan keberadaan handphone untuk komunikasi tulisan atau massage, kamera, radio, dan internet.
Saat ini, aneka aplikasi dapat masuk ke dalam satu ponsel canggih ini. Ketidakpuasan masyarakat terhadap keadaan serta kesadaran akan kekurangan dalam kehidupan masyarakat membuat mereka terus menggali hal-hal baru yang dapat memuaskan mereka. Keadaan semacam ini kemudian membuat banyak penemuan baru diciptakan atau diperbarui.
Penemuan baru memang banyak membawa perubahan sosial budaya dalam kehidupan masyarakat. Tahukah kamu siapa yang menemukan listrik? Ketika listrik ditemukan oleh Michael Faraday (1791–1867) pada tahun 1821 dunia mengalami banyak perubahan termasuk rangkaianpenemuan sesudahnya. Kombinasi dari pengetahuan dan penemuan listrik kemudian banyak tercipta seperti alat alat penghasil tenaga listrik, benda atau alat yang dapat menyalurkan listrik seperti setrika listrik, kompor listrik, dan alat masak listrik.
3). Konflik
Kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena negara Indonesia dikaruniai berbagai keanekaragaman baik agama, suku bangsa, dan ras. Keanekaragaman tersebut memperkaya multikulturalisme bangsa. Namun di sisi lain keanekaragaman juga membawa proses sosial negatif yang disebut dengan konflik. Faktor penyebabnya bisa bermacam-macam seperti karena salah paham, dan perbedaan pendapat. Konflik dapat diistilah- lainkan dengan kata pertentangan. Pertentangan atau konflik dapat terjadi antara individu dan individu, antarakelompok dan kelompok, atau antara individu dan kelompok.
contoh
Konflik sebagai penyebagai terjadinya perubahan sosial yang pernah terjadi di Indonesia diantaranya adalah konflik antara pemerintah RI dan GAM (Gerakan Aceh Merdeka). Konflik tersebut terjadi diakibatkan karena perbedaan keinginan yang telah berlangsung sejak tahun 1976. GAM yang pada waktu itu dipimpin oleh Hasan di Tiro merupakan gerakan separatis untuk memisahkan diri dari NKRI.
Konflik yang telah berlangsung bertahun-tahun ini mengundang perhatian internasional untuk membantu menanganinya. Namun beberapa kali usaha untuk mendamaiakan konflik ini gagal. A
khirnya konflik antara GAM dan NKRI berakhir melalui mediasi (penyelesaian konflik) dengan menghadirkan CMI (Crisis Management Initatives). Tempat perundingan yang diprakarsai CMI dilaksanakan di kota Helisinki, Finlandia.
Tercapainya perundingan antara RI dan GAM dari putaran pertama hingga kelima adalah ditandatanganinya memorandum of undestanding (MOU). Setelah terjadinya perdamaian antara GAM dan RI, perubahan sosial budaya mulai terjadi. Berbagai macam pembangunan di Aceh terus berlangsung. Pembangunan ekonomi di Aceh juga jadi mendapat perhatian lebih, sehingga mereka sudah tidak lagi merasa diabaikan pemerintah.
4). Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
Revolusi atau pemberontakan dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya. Banyak contoh revolusi atau pemberontakan yang terjadi di dunia ini. Gelombang revolusi unjuk rasa dan protes yang terjadi di dunia arab sebagai rangkaian dari the Arab Spring (pemberontakan Arab) adalah contoh revolusi yang terjadi di dunia. Misalnya saja tahun 2011 lalu terjadi revolusi di Mesir. Demonstrasi besar-besaran terjadi di Mesir menuntut agar presiden Hosni Mubarak yang telah berkuasa 30 tahun untuk melepaskan jabatannya. Protes menggunakan teknik pemberontakan sipil dalam kampanye yang melibatkan serangan, demonstrasi, pawai, dan pemanfaatan media sosial seperti Facebook, Twitter, Youtube, atau Skype untuk mengorganisir, berkomunikasi, dan mengumpulkan massa. Pemerintah meredam usaha para demonstran yang menggalang aksinya dari internet dengan cara memberhentikan saluran internet dan komunikasi hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Revolusi ini berakhir dengan jatuhnya Hosni Mubarak. Setelah terjadinya revolusi, Mesir mengalami perubahan besar dalam berbagai bidang.
Contoh:
revolusi yang pernah terjadi di Indonesia adalah ketika Indonesia mencapai kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Dengan proklamasi, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, bebas dari cengkeraman penjajah, serta telah mengubah struktur pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan nasional. Berbagai perubahan terlihat mengikuti, seperti lembaga keluarga, sistem sosial, sistem politik, dan sistem ekonomi.
5). Perubahan Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah lingkungan yang sudah ada tanpa harus dibuat oleh manusia. Lingkungan alam di antaranya daratan (tanah), perairan, dan udara. Alam mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Alam adalah penyedia bahan-bahan makanan dan pakaian, penghasil tanaman, serta sumber kesehatan dan keindahan.
Perubahan lingkungan alam dapat terjadi karena faktor alam dan faktor manusia. Banjir, lahar panas, gunung meletus, gempa, dan tsunami adalah contoh perubahan lingkungan alam akibat faktor alam.
Sementara penyebab perubahan lingkungan alam karena faktor manusia yang dapat menyebabkan perubahan pada lingkungan alam antara lain penggunaan teknologi dalam mengelola alam, pemanfaatan lingkungan alam secara berlebihan, pembuangan limbah ke lingkungan alam dan sebagainya.
6). Peperangan
Terjadinya perang di suatu wilayah akan berpengaruh terhadap perubahan warga masyarakatnya. Perubahan itu dapat terjadi pada cara berperilaku, berpikir ataupun kepribadian dari mereka. Perang akan membawa perubahan besar dan kecil dalam warga masyarakat yang terlibat perang.
Hal ini terutama pada masyarakat yang kalah perang. Bangsa yang menang perang akan memaksakan kebudayaannya kepada negara yang kalah perang. Masih ingatkah kalian, bangsa mana saja yang pernah menjajah Indonesia? Indonesia pernah berperang melawan bangsa Jepang dan Belanda.
Meskipun Jepang menjajah negara kita hanya sekitar kurang lebih tiga setengah tahun (1942–1945). Namun banyak membawa perubahan sosial budaya bangsa Indonesia. Tahukah kamu perubahan apa sajakah itu? Perubahan sosial budaya yang terjadi akibat Indonesia dikuasai Jepang dapat kita bagi menjadi beberapa bidang diantaranya adalah sebagai berikut:
a). Bidang Sosial
Dalam bidang sosial kemiskinan dan kelaparan terjadi di berbagai daerah. Tenaga kerja produktif yang ada di desa dipekerjakan pada beragam proyek. Akhirnya desa pun mengalami krisis karena tidak terurus.
b). Bidang Ekonomi
Di bidang ekonomi terlihat bahwa rakyat hidup dalam kesulitan. Sumber daya dan hasil-hasil pertanian dibawa untuk kepentingan perang Jepang. Bahkan pada waktu itu rakyat hanya makan ubi dan bonggol pisang.
c). Bidang Budaya
Bidang budaya terdapat dampak yang cukup baik karena Bahasa Indonesia berkembang luas. Hal ini sebagai dampak kebijakan Jepang yang melarang kebudayaan Barat (Belanda). Karya sastra bermunculan dengan nuansa perang dan kemerdekaan.
d). Bidang Politik
Para pemimpin dilibatkan dalam beragam organisasi. Mereka pun memanfaatkan kesempatan itu untuk mempersiapkan kemerdekaan. Sehingga puncak dari perjuangan untuk merdeka dimulai dari masa ini.
Ketika Jepang menduduki Indonesia, pada tahun 1945, dua bom atom dijatuhkan oleh tentara Sekutu di kota Hiroshima dan Nagasaki. Delapan hari setelah bom atom menghancurkan Nagasaki, rakyat Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
Jatuhnya bom atom di Jepang memberikan hikmah lepasnya belenggu kekejaman tentara Jepang yang telah merampas hampir seluruh harta benda yang dimiliki penduduk Indonesia. Perubahan terbesar yang dirasakan bangsa Indonesia pada tahun 1945 adalah terjadinya proklamasi kemerdekaan.
7). Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Kebudayaan dalam masyarakat mempunyai kecenderungan untuk saling mempengaruhi. Seperti halnya kamu dan temanmu, kamu dapat mempengaruhi mereka dalam berpakaian, gaya rambut ataupun berperilaku. Begitu juga sebaliknya temanmu dapat mempengaruhi kamu dalam berbagai hal. Dalam masyarakat, pengaruh kebudayaan suatu masyarakat dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya pada masyarakat lain. Hubungan yang terjadi dapat menimbulkan pengaruh timbal-balik. Suatu masyarakat dapat mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang mempengaruhinya.
Proses pengaruh kebudayaan lain yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya antara lain sebagai berikut :
a). Difusi
Difusi merupakan proses penyebaran unsur baru, baik berupa alat, ide atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain, dari suatu tempat ke tempat lain, dari satu orang ke orang lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Difusi dapat dengan mudah tersebar ketika masyarakat itu terbuka dengan dunia luar.
Contohnya :
Pada masyarakat tani tradisional pengolahan lahan pertanian masih menggunakan tenaga hewan dan tenaga manusia. Mereka kemudian mengenal mesin traktor yang ternyata lebih praktis dan lebih cepat dalam mengolah lahan. Pengetahuan manusia berkembang dan berubah karena menghimpunnya dari interaksi dengan masyarakat atau manusia lain.
b). Akulturasi (cultural contact)
Salah satu bentuk interaksi sosial asosiatif adalah akulturasi. Percampuran bentuk bangunan antara agama Hindu dan Islam yang diwujudkan dalam bentuk Masjid adalah salah satu contoh akulturasi.
Akulturasi terjadi ketika satu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing, lambat laun unsur kebudayaan asing tersebut melebur atau menyatu ke dalam kebudayaan sendiri (asli), tetapi tidak menghilangkan ciri kebudayaan lama. Ketika berkembang musik rap dari negara asing bertemu dan digabungkan dengan bahasa Jawa, maka terciptalah akulturasi musik rap dengan bahasa Jawa.
c). Asimilasi
Asimilasi mirip dengan akulturasi. Keduanya merupakan pertemuan kebudayaan. Bedanya terletak pada akulturasi sebagai pertemuan kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan campuran, maka asimilasi merupakan pertemuan dua kebudayaan yang lambat laun melebur menjadi kebudayaan baru dimana unsur dari masing- masing kebudayaan asli hilang.
d). Penetrasi
Penetrasi merupakan proses perembesan unsur budaya kepada suatu masyarakat baik secara damai, ataupun paksaan. Masuknya unsur agama atau pemaksaan kebudayaan dari bangsa penjajah kepada bangsa yang dijajah merupakan contoh proses penetrasi.
e). Invasi
Invasi yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan setempat dengan peperangan (penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain. Masuknya Belanda ke Indonesia pada masa penjajahan membawa serta unsur-unsur budaya yang sebagian diterapkan pada masyarakat daerah jajahannya.Beberapa unsur tersebut diantaranya adalah bahasa dan sistem pemerintahan.
f). Milenarisme
Milenarisme yaitu salah satu bentuk kebangkitan, yang berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah. Masyarakat pedalaman yang memiliki sumber daya alam yang melimpah namun selama ini tidak bisa mengolah sumber daya alam itu karena telah dieksploitasi orang asing, dan sekarang berusaha untuk bisa mengolah kekayaan alam mereka sendiri.
Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
Selain faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya dalam masyarakat terdapat pula faktor yang menghalanginya. Faktor yang menghalangi terjadinya perubahan dikenal juga dengan faktor penghambat antara lain :
1). Kehidupan Masyarakat Terasing
Keadaan masyarakat yang terasing belum tentu kehendak mereka. Hal ini dapat terjadi karena kondisi daerah yang terisolasi dari jalur komunikasi dan transportasi dapat menyebabkan mereka menjadi terisolasi dari masyarakat lain.
Kehidupan masyarakat terasing atau terisolasi menyebabkan masyarakatnya tidak mengetahui perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain, sehingga mereka sulit untuk berkembang dan memperkaya budayanya. Akibatnya perubahan sosial budaya dalam masyarakat tersebut menjadi sulit terjadi.
2). Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat
Ilmu pengetahuan adalah jendela dari perubahan sosial budaya. Ketika ilmu pengetahuan berkembang dengan baik sudah pasti masyarakat yang bersangkutan akan mengalami perubahan sosial budaya dengan cepat. Namun sebaliknya apabila ilmu pengetahuan dalam masyarakat lambat maka perubahan sosial akan berjalan dengan lambat.
Berkembangnya ilmu pengetahuan juga dapat dilihat dari maju tidaknya pendidikan dalam masyarakat itu. Ada juga daerah yang memang terisolir, terasing, terpencil dan jauh dari masyarakat lain, sehingga sulit untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Tetapi banyak juga daerah yang sebenarnya terisolir atau sulit dijangkau komunikasi dan transportasi namun memiliki keinginan kuat dalam meperoleh ilmu pengetahuan.
3). Sikap Masyarakat yang Tradisional
Suku Baduy merupakan salah satu suku yang mengisolasi diri dari kemodernan. mereka lebih memilih melanjutkan tradisi turun terumrun dari nenek moyang dan tetap menjalani kehidupan yang jauh dari kata modern.
Di masyarakat Baduy Dalam tidak ada teknologi, kendaraan, dan alat elektronik yang mereka pergunakan. Listrik, alat-alat elektronik, bahan-bahan kimia, sampo, sabun, televisi, handphone, dan sebagainya tidak diperkenankan untuk digunakan
. Ketika ada yang berkunjung ke wilayah mereka, maka semua hal yang dilarang untuk dipergunakan juga tidak boleh dibawa. Bagi mereka amanah leluhur adalah segalanya. Suku Baduy tidak mau menerima perubahan dari luar karena dianggap hanya akan merusak alam.
Rumah tempat tinggal mereka direkatkan tanpa paku dan semen. Bangunan rumah menggunakan kayu, bambu, ijuk, dan daun pohon aren. Suku Baduy mempunyai sikap yang sudah ditanamkan sejak nenek moyang. Bagi mereka sikap tradisi secara mutlak tidak dapat diubah.
4). Adanya Prasangka terhadap Hal-hal Baru atau Asing
Merasakan hidup di bawah penjajah selama beratus-ratus tahun membuat bangsa Indonesia banyak yang mengalami trauma, terutama untuk golongan tua. Mereka terkadang mudah merasa curiga dan berprasangka buruk terhadap budaya asing atau hal baru yang berasal dari Barat.
Perasaan dan prasangka menimbulkan sikap yang acuh, tidak peduli, bahkan antipati terhadap sesuatu yang baru dari luar masyarakat. Padahal sesuatu yang berasal dari luar tersebut bisa jadi sebenarnya bermanfaat dan dapat membawa perubahan bagi kehidupan mereka.
Namun ada masyarakat yang memang menanamkan sikap kepada warganya bahwa sesuatu yang berasal dari luar masyarakat hanya akan merusak alam dan kehidupan mereka. Hal inilah yang kemudian membuat suatu masyarakat tidak mengalami perubahan sosial budaya.
5). Adat Istiadat atau Kebiasaan
Adat merupakan pola perilaku bagi anggota masyarakat yang dilakukan berulang-ulang untuk memenuhi kebutuhan pokok. Adat biasanya bersumber dari nilai tradisional yang telah mengakar pada kehidupan suatu masyarakat. Adat istiadat telah mereka nikmati sebagai bagian dari kehidupan mereka. Selanjutnya ketika ada hal baru yang akan menggantikan adat lama mereka, belum tentu akan diterima begitu saja oleh masyarakat.