Daftar Isi
Pengertian Al-Qur’an
Para ulama ahli al-Qur’an memiliki beberapa definisi dan pemahaman tentang al-Qur’an, baik dari segi etimologi maupun terminologi.
Beberapa pendapat tentang nama Al-Qur’an secara kebahasaan antara lain adalah:
Menurut al-Lihyany (w.215)
Qur’an adalah bentuk kata benda/inti (masdar) dari kata kerja َؤشك yang artinya membaca. Dari kata ini al-Qur’an bisa diartikan sebagai bacaan atau sesuatu yang dibaca. Adapun potongan perubahan-perubahan (tasrifnya) adalah sebagai berikut: َؤشك-َؤشَلً-اهاءشك – َءوشلم
Kata al-Qur’an selanjutnya digunakan untuk menamai kitab suci yang diturunkan Allah swt… kepada Nabi Muhammad saw.. Beberapa ulama juga mengikuti pendapat ini.
Dalil dari pendapat ini adalah QS al-Qiyamah ayat 17-18.
Artinya:
Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu
Menurut al-Asy’ari (w. 324 H)
Kata Qur’an berasal dari lafaz ٌَرق artinya menggabungkan sesuatu dengan yang lain. Kata ini lalu dijadikan sebagai nama kumpulan wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. pendapat ini juga didasarkan pada kenyataan bahwa surat-surat, ayat-ayat dan huruf-huruf al-Qur’an saling beriringan dan saling digabungkan. Pendapat ini pun memiliki banyak pengikut.
Menurut al-Farra’ (w. 207 H)
Asal kata al-Qur’an adalah lafadz ٍَئارق yang merupakan bentuk jama’ dari kata َتُيرق yang berarti petunjuk atau indikator. Pendapat ini didasarkan pada kenyataan bahwa ayat-ayat al-Qur’an saling membenarkan antara yang satu dengan yang lainnya.
Menurut az-Zujaj (w.331 H)
Kata al-Qur’an berasal dari kata َءرقنا yang mengikuti susunan pola (wazan) ٌَلاعف yang artinya َعًجنا (kumpulan). Argumen pendapat ini adalah karena al- Qur’an terdiri dari kumpulan surat-surat dan ayat-ayat yang memuat kisah-kisah, perintah dan larangan. Pendapat ini juga didasarkan karena al-Qur’an mengumpulkan inti sari dari kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi sebelum Nabi Muhammad saw.
Menurut Asy-Syafi’i (w. 204 H)
Imam Syafi’i berpendapat bahwa kata al-Qur’an adalah isim alam (nama) asli. Al-Qur’an menurut imam Syafi’i tidaklah berasal dari kata apa pun. Al- Qur’an memang sejak awal digunakan sebagai nama Kitab suci yang diturunkan Allah swt… kepada Nabi Muhammad saw. Al-Qur’an memang nama khusus yang diberikan oleh Allah, seperti juga nama-nama kitab suci terdahulu, Zabur, Taurat dan Injil.
Abu Syuhbah menganggap bahwa pendapat al-Lihyany adalah pendapat paling tepat. Memang pendapat al-Lihyany adalah pendapat yang paling masyhur.
Sedangkan perbedaan pendapat tentang definisi al-Qur’an disebabkan adanya perbedaan sudut pandang dan perbedaan dalam menyebutkan unsur-unsur, sifat- sifat atau aspek-aspek yang terkandung di dalam al-Qur’an. Perbedaan-perbedaan ini muncul karena kandungan al-Qur’an yang sangat luas dan komprehensif. Semakin banyak unsur dan sifat dalam mendefinisikan al-Qur’an, maka semakin panjang pengertian dan pemahamannya.
Karenanya, perbedaan pendapat ini justru bisa saling melengkapi. Bila digabungkan, pemahaman terhadap pengertian al-Qur’an akan lebih luas dan komprehensif. Beberapa pendapat ulama mengenai definisi al-Qur’an secara terminologi di antaranya adalah:
Syeikh Muhammad Khudari Beik
Dalam kitab Tarikh at-Tasyri’ al-Islam, Syeikh Muhammad Khudari Beik mendefinisikan Al-Qur’an sebagai :
ٌ Artinya:
Al-Qur’an ialah lafaz (firman Allah) yang berbahasa Arab, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. untuk dipahami isinya dan selalu diingat, yang disampaikan dengan cara mutawatir, yang ditulis dalam mushaf, yang dimulai dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.
Subkhi Saleh
Subkhi Saleh mendefinisi al-Qur’an sebagai berikut :
Artinya:
Al-Qur’an adalah kitab (Allah) yang mengandung mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., yang ditulis dalam mushaf-mushaf, yang disampaikan secara mutawatir, dan bernilai ibadah membacanya.
Muhammad Abduh
Muhammad Abduh mendefinisikan al-Qur’an dengan pengertian sebagai berikut :
Artinya:
Kitab (al-Qur’an) adalah bacaan yang tertulis dalam mushaf-mushaf, yang terpelihara di dalam dada (hati) orang-orang yang menjaganya dengan menghafalnya (yakni) orang-orang Islam.
Dari ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan beberapa unsur dalam pengertian al-Qur’an sebagai berikut :
- Al-Qur’an adalah firman atau kalam Allah swt.
- Al-Qur’an terdiri dari lafaz berbahasa Arab
- Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
- Al-Qur’an merupakan kitab Allah swt. yang mengandung mukjizat bagi NabiMuhammad saw. yang diturunkan melalui perantara malaikat Jibril.
- Al-Qur’an disampaikan dengan cara mutawatir (berkesinambungan).
- Al-Qur’an merupakan bacaan mulia dan membacanya merupakan ibadah.
- Al-Qur’an ditulis dalam mushaf-mushaf, yang diawali dengan surah al- Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Nas
- Al-Qur’an senantiasa terjaga/terpelihara kemurniannya dengan adanya sebagian orang Islam yang menjaganya dengan menghafal al-Qur’an.
Nama-nama Al-Qur’an
Al-Qur’an sebagai kitabullah memiliki banyak nama. Kitab al-Itqan karya Imam Suyut}i menyebutkan bahwa al-Qur’an memiliki 55 nama. Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Az-Zarkasyi. Pendapat lain menyatakan ada 78 nama.
Beberapa nama al-Qur’an yang paling populer adalah :
Al-Qur’an (ُناءرقلا)
Nama al-Qur’an adalah paling populer dan paling sering dilekatkan. Kita tentu masih ingat bahwa al-Qur’an artinya bacaan atau yang dibaca. Adapun beberapa ayat yang di dalamnya terdapat istilah al-Qur’an adalah sebagai berikut:
QS al-Baqarah [2]: 185
Terjemahnya :
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).
QS al-A’raf [7]: 204
Terjemahnya :
Dan apabila dibacakan al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.
QS Taha/20: 2
Terjemahnya :
Kami tidak menurunkan al-Qur’an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah.
Di samping nama al-Qur’an yang telah disebut dalam ayat-ayat di atas masih banyak lagi ayat-ayat al-Qur’an yang di dalamnya terdapat nama al- Qur’an, seperti : QS Yunus [10]: 37, QS al-H}ijr [15]: 87, QS an-Nah}l [16]: 97, QS al-H}ijr [17]: 9, QS al-H}asyr [59]: 21, dan QS al-Buruj [85]: 21
Al-Kitab (ُباتكلا)
Al-Qur’an sering disebut sebagai al-Kitab atau Kitabullah artinya kitab suci Allah. Al-Kitab juga bisa diartikan yang ditulis. Dalil dari penamaan ini antara lain terdapat pada surat al-Baqarah ayat 2 :
Terjemahnya :
Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.
Dan surat Ali ‘Imran ayat 3
Terjemahnya :
Dia menurunkan Kitab (al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil.
Al-Furqan (ناقرفلا)
Al-Furqan artinya pembeda, maksudnya yang membedakan antara yang hak dan yang batil. Al-Furqan merupakan salah satu nama al-Qur’an. Penyebutanal-Furqan terdapat dalam surat al-furqan ayat 1
Terjemahnya:
Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (al-Qur’an) kepada hamba- Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia)
Az- Zikr (ركذلا)
Az-Zikr artinya pemberi peringatan. Melalui al-Qur’an Allah swt.. memberi peringatan kepada manusia. Penyebutan Az-Zikr terdapat dalam Surat al-Hijr ayat 9
Terjemahnya :
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.
At-Tanzil (ُليزنتلا)
At-Tanzil artinya yang diturunkan. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. melalui perantaraan malaikat Jibril a.s. untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.
Penyebutan Tanzil ini antara lain terdapat dalam Surat Asy-Syu’ara ayat 192
Terjemahnya:
Sesungguhnya (al-Qur’an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam.
Sedangkan nama-nama lain yang jumlahnya sangat banyak itu lebih merupakan keterangan sifat, fungsi atau indikator al-Qur’an.
MENGANALISIS PERILAKU ORANG YANG MEMAHAMI AL-QUR’AN
Al-Qur’an adalah sumber pertama ajaran Islam. Setiap muslim berkewajiban untuk berpegang teguh kepada hukum-hukum yang terdapat di dalamnya. Di dalam al- Qur’an terdapat petunjuk tentang perintah-perintah dan larangan-larangan Allah swt..
Al-Qur’an memuat berbagai pedoman dasar bagi kehidupan umat manusia yang berkaitan dengan keimanan/akidah, tuntunan ibadah, budi pekerti dan lain-lain. Akidah adalah ketetapan yang berkaitan dengan iman kepada Allah swt., para malaikat, kitab- kitab, para rasul, hari akhir, serta qada dan qadar (kehendak dan ketentuan Allah). Al- Qur’an juga berisikan tuntunan yang berkaitan dengan ibadah, yakni salat, puasa, zakat dan haji.
Sebagai kitab tuntunan hidup bagi setiap umat Islam, hendaknya setiap Muslim dapat menjalani kehidupan menurut tuntunan al-Qur’an. Yakni dengan menerapkan budi pekerti dan etika yang dilandasi keimanan kepada Allah swt..
Umat Islam diwajibkan untuk meenjalani kehidupan sesuai tuntunan al-Qur’an baik dalam kesendiriannya maupun di tengah-tengah pergaulan bermasyarakat. Baik masyarakat yang homogen maupun heterogen. Berpikir, bersikap dan bertindak menurut tuntunan al-Qur’an.