Daftar Isi
Maha Penguasa (Al-Malik)
1. Pengertian Al-Malik
Nama al-Malik merupakan nama ke-18 dari 99 al-Asmā` al-Ḥusnā. Kata al- Malik secara umum diartikan raja atau penguasa. Kata al-Malik terdiri dari huruf mim, lam, dan kaf yang rangkaiannya mengandung arti kekuatan dan kesahihan. Imam al-Ghazali menjelaskan arti al-Malik ialah Dia yang tidak butuh pada sesuatu dan Dia adalah yang dibutuhkan. Dia adalah Penguasa dan Pemilik secara mutlak segala hal yang ada. Hasilnya, al-Malik memiliki kuasa atas pengendalian dan pemeliharaan kekuasaan-Nya.
Dalam al-Qur an, kata al-Malik terulang sebanyak lima kali. Dan dua diantaranya dirangkaikan dengan kata ḥaq dalam arti pasti dan sempurna yakni pada Surah Thāhā [20]: 114 dan Surah al-Mu`minūn [23]: 116. Allah berfirman:
2. Teladan dari nama baik Al-Malik
1.Meyakini bahwa Allah Maha Menguasai segala kekuasaan
Sebagai umat yang beriman, kita harus meyakini bahwa hanya Allah yang memiliki kuasa secara mutlak atas kuasa-Nya. Tidak ada kekuasaan yang mutlak dari makhluknya meskipun itu raja atau pun presiden. Keduanya hanya diberikan tugas untuk mengatur dan mengelola kekuasaan Allah secara temporer.
Allah Swt. berfirman:
Kekuasaan Allah tidak terbatas adanya. Salah satu dari kekuasaan-Nya ialah bumi dan langit dengan segala hal yang menyertainya serta segala sesuatu yang kasat mata ataupun gaib.
Allah Swt. berfirman:
2.Meminta izin kepada pemilik barang dan bertanggung jawab
Keyakinan bahwa hanya Allah merupakan Pemilik dan Penguasa segala sesuatu membuat kita sebagai hambanya harus memikirkan tindakan yang akan dilakukan. Kita hidup di Bumi milik-Nya. Itulah alasan kita untuk tak patut sewenang-wenang terhadap bumi-Nya. Kita harus meminta izin kepada-Nya dalam segala tindakan kita.
Allah Swt. berfirman:
Raja (penerima amanat) di dunia pun dituntut untuk mengatur dan mengendalikan kehidupan di dunia dengan sebaik-baiknya. Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa raja yang hakiki yaitu,
1) Kerajaannya berupa kalbu dan wadah kalbunya,
2) Bala tentaranya ialah syahwat, amarah, dan nafsunya,
3) Rakyatnya adalah lidah, mata, tangan, dan seluruh anggota badannya.
Allah Swt. berfirman:
Orang-orang arif berpesan, “Jika kerajaan atau kekuasaan anda mendorong untuk melakukan penganiayaan, maka ketika itu ingatlah kekuasaan Allah terhadap diri anda”.
Maha Mencukupi dan Maha Pembuat Perhitungan (Al-Ḥasīb)
1.Pengertian Al-Ḥasīb
Nama al-Ḥasīb merupakan nama ke-41 dari 99 al-Asmā` al-Ḥusnā. Kata al- Ḥasīb berakar kata dari huruf ḥa`, sin, dan ba` mempunyai arti menghitung dan mencukupkan. Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa al-Ḥasīb merupakan Dia yang mencukupi siapa yang mengandalkannya. Sifat ini tidak disandang kecuali Allah sendiri, karena Allah saja lah yang dapat mencukupi dan diandalkan oleh semua makhluk.
Dalam al-Qur`an kata al-Ḥasīb dapat ditemukan pada empat ayat dengan rincian tiga ayat merujuk pada Allah, sedang satu ayat merujuk kepada manusia. Tiga ayat yang merujuk kepada Allah dapat ditemukan pada Surah an-Nisā` [4]: 6, 86 dan Surah al-Aḥzāb [33]: 39.
Sedangkan satu ayat yang merujuk kepada manusia dapat ditemukan pada Surah al-Isrā` [17]: 14.
2. Teladan dari nama baik Al-Ḥasīb
a. Meyakini bahwa hanya Allah yang memberi kecukupan dan membuat perhitungan
Sebagai umat Islam, kita diharuskan untuk mempercayai bahwa Allah Maha Mencukupi setiap makhluk-Nya. Karena setiap makhluk-Nya butuh kepada Allah secara sadar maupun tidak sadar, maka mereka pun merasa tercukupkan dengan adanya Allah semata.
Allah Swt. berfirman:
Selain itu, kita harus mempercayai bahwa Allah akan melakukan perhitungan amal baik dan buruk secara teliti dan cepat karena Allah Maha Membuat Perhitungan.
Allah Swt. berfirman:
b. Mengevaluasi diri secara konsisten
Seorang yang mengimani al-Ḥasīb akan menjadikan Allah sebagai satu- satunya tujuan. Jikalau hal ini berat dilakukan, maka paling tidak seseorang tersebut dapat merasa berkecukupan dengan apa yang Allah anugerahkan kepadanya.
Untuk menjadikan Allah sebagai tujuan hidup, maka kita dapat melewati beberapa syarat yaitu,
1) Mengevaluasi diri secara konsisten,
2) Mencari hakikat manusia dalam kehidupan.
Allah Swt. berfirman:
Respon (2)